Apakah Napoli Akan Terbang Tinggi Musim 2013/14?

Ketika klub-klub tradisi papan atas Serie A dihajar krisis finansial, Napoli dengan jeli memanfaatkan ketertarikan klub-klub besar Eropa terhadap Edinson Cavani untuk mendulang kekuatan finansial demi membangun tim yang lebih solid.

Cavani pun dilego ke Paris Saint-Germain dengan rekor transfer sebesar €64,5 juta atau yang termahal hingga saat artikel ini ditulis. Pemasukan dari penjualan Cavani itu diinvestasikan lagi untuk menyempurnakan skuat Il Partenopei. Skuat yang
sudah solid musim lalu kini ditambah lagi dengan sederetan pemain seperti Gonzalo Higuain, Raul Albiol, Pepe Reina, Jose Mara Callejon, Dries Mertens plus Pablo Armero. Selain tampak lebih mentereng, kedalaman skuat di hampir semua sektor terbilang cukup memadai untuk melakoni bahkan bersaing kompetisi domestik dan Eropa sekaligus.

Sebagai pelatih baru, Rafael Benitez rupanya cepat tanggap. Kebijakan transfernya masuk kategori cermat. Sektor bek sayap memang masih dipertanyakan, namun sekarang muncul rumor kalau mereka berburu Fabio Coentrao. Apakah Coentrao bersedia menyusul tiga eks rekan setimnya di San Paolo masih harus dinanti hingga jendela transfer musim panas ditutup. Andai semua berjalan sesuai rencana, profil Napoli diprediksi meningka. Hebatnya, mereka melakukannya ketika tim-tim tradisional Serie A lain seperti duo Milan sedang megap-megap.

Kesimpulan sementara, Napoli mencoba sekali mendayung dua tiga pulau terlewati. Selain memburu prestasi dengan langkah-langkah yang terencana apik, bisa juga dikatakan dengan pembenahan sekarang mereka tengah membidik potensi besar membentuk market yang akan menguntungkan tim di masa depan. Akankah dapat terjadi pengukuhan idola baru dari Italia terjadi musim 2013/14 depan?

Seperti yang dilansir Redaksi Goal membahas tentang pembenahan yang dilakukan Napoli dan serangkaian opini bermunculan, pro dan kontra:

"Rafael Benitez bukan Walter Mazzarri"

Memang harus diakui saat ini Napoli melakukan kegiatan yang dapat dikatakan sebagai aktivitas transfer terbaik di Serie A (sejauh ini). Komposisi pemain yang didatangkan juga makin melengkapi tim. Namun, apakah mereka bisa bersaing untuk merebut scudetto atau setidaknya mengulangi pencapaian yang sama di musim lalu, saya masih meragukannya. Rafael Benitez bukanlah Walter Mazzarri, begitupun pula Gonzalo Higuain bukanlah Edinson Cavani. Mereka sama-sama pelatih dan striker yang hebat, tapi saya pikir Napoli setidaknya akan mengalami perubahan pola dan gaya bermain di musim mendatang. Hal ini justru akan menghambat tujuan mereka (setidaknya) mengulangi pencapaian di musim lalu.
- Richard Leiwa


"Perubahan dapat mengganggu solidaritas tim"

Stategi transfer Napoli musim ini termasuk brilian. Presiden Aurelio De Laurentiis ingin mengembalikan nama besar Il Partenopei dengan perekrutan Rafa Benitez. Bukan semata untuk memburu kejayaan domestik, tapi juga agar Napoli mampu berbicara lebih banyak di Eropa dengan pengalaman yang dimiliki sang pelatih. Hasil penjualan Cavani dimaksimalkan dengan baik. Hadirnya Higuain, Albiol, Reina, Callejon, Mertens tentunya memberikan nilai plus dalam hal kedalaman skuat. Meski begitu, tentunya perubahan besar ini juga memiliki sisi negatif yang kemungkinan mempengaruhi solidaritas tim yang sudah terbentuk sejak era Mazzarri. Peluang Napoli musim depan masih 50:50, namun jika para pemain baru bisa beradaptasi cepat dengan skema permainan tim, serta mampu menunjukan konsistensi permainan sejak awal musim bukan tidak mungkin mereka mampu memberikan kejutan berarti.
- Eric Noveanto


"Proses adaptasi Serie A tidak mudah"

Napoli sepertinya (hanya) akan mengulangi prestasi musim lalu sebagai runner-up. Datangnya pemain-pemain berkualitas macam Higuain, Albiol, Mertens dan lainnya tidak menjamin gelar di musim depan. Apalagi adanya perubahan gaya bermain yang dibawa Benitez. Perhatian utama terletak pada pola empat bek dalam skema 4-2-3-1, yang bakal diterapkan sang pelatih musim depan. Rencana itu butuh adaptasi yang lama. Perlu diingat, Maggio dan Zuniga yang diproyeksikan menempati posisi full back, sudah amat lama tidak menempati posisi aslinya. Kerja sama mereka dengan para winger di belakang striker tunggal, bakal terganggu dengan transformasi skema yang baru. Pembelian Callejon dan Mertens sepertinya tidak terlalu perlu, sementara Lorenzo Insigne sepertinya akan kekurangan kesempatan bermain. Perombakan yang dilakukan Napoli terlalu besar. Proses adaptasi di Serie A tidak lah semudah di Spanyol, Jerman, atau bahkan Inggris.
- Ahmad Reza Hikmatyar


"Bisa menjegal Juventus"

Di tengah krisis dan menurunnya pamor Serie A, keberhasilan Napoli merekrut pemain bernama besar mancanegara merupakan yang pertama kali terjadi dalam beberapa tahun terakhir di Italia. Nama-nama seperti Higuain, Reina, Albiol, Callejon, Mertens dan Armero tentu membuat skuat Napoli semakin dalam menjadi semacam kewajiban bagi sebuah klub yang ingin konsisten bertarung di tiga kompetisi sekaligus (Serie A, Coppa, dan Liga Champions). Dapat dibilang Napoli melakukan transfer terbaik Serie A sejauh ini. Napoli bahkan bisa menjadi penjegal Juventus dalam upaya mereka mempertahankan scudetto. Kedatangan pemain baru akan memudahkan Benitez dalam mencapai targetnya bersama Napoli. Pelatih asal Spanyol itu pernah gagal total di Inter, sehingga tentu ia telah belajar sesuatu dari sana, dan mengetahui cara untuk menghindari hal serupa, kecuali ia adalah 'keledai' yang terjatuh di lobang yang sama.
- Tegar Paramartha