Massimo Moratti pun buka-bukaan mengenai rencananya menjual sebagian saham FC Internazionale miliknya ke pihak lain.
Pengusaha asal Indonesia Erick Thohir kabarnya menjadi pihak yang siap membeli saham Moratti, meski jumlah prosentasenya masih menjadi tanda tanya sampai saat ini.
Moratti mengungkapkan menjual sebagian saham Inter harus dilakukan untuk menyelamatkan masa depan klub.
"Saya memutuskan untuk melihat ke depan. Orang selalu berbicara mengenai utang, tapi itu dari sudut pandang yang salah," kata Moratti, Minggu (4/8).
"Inter punya utang yang sama seperti halnya klub lain dan saya tak
khawatir mengenai hal itu, karena saya sendiri bisa menutupinya."
"Masalah utamanya adalah pendapatan klub. Di situlah dibutuhkan pengembangan. Saya mengkhawatirkan masa depan klub. Semua itu termasuk dalam ekspansi brand di pasar internasional, yang juga harus dilaksanakan."
"Klub dibangun banyak dari hak siar televisi dan transfer. Itu juga penting, tapi sekarang ini kami tak mampu membentuk sistem dengan stadion dan format modern yang bisa mengundang ketertarikan."
"Mambangun brand di luar negeri itu butuh waktu yang lama, sulit dan prosesnya mahal dengan kompetisi yang sangat ketat. Hal itu juga membuat Anda harus mengubah kebiasaan dalam menangani klub dan membuka diri pada sumber daya internasional," tandasnya.
Pengusaha asal Indonesia Erick Thohir kabarnya menjadi pihak yang siap membeli saham Moratti, meski jumlah prosentasenya masih menjadi tanda tanya sampai saat ini.
Moratti mengungkapkan menjual sebagian saham Inter harus dilakukan untuk menyelamatkan masa depan klub.
"Saya memutuskan untuk melihat ke depan. Orang selalu berbicara mengenai utang, tapi itu dari sudut pandang yang salah," kata Moratti, Minggu (4/8).
"Inter punya utang yang sama seperti halnya klub lain dan saya tak
khawatir mengenai hal itu, karena saya sendiri bisa menutupinya."
"Masalah utamanya adalah pendapatan klub. Di situlah dibutuhkan pengembangan. Saya mengkhawatirkan masa depan klub. Semua itu termasuk dalam ekspansi brand di pasar internasional, yang juga harus dilaksanakan."
"Klub dibangun banyak dari hak siar televisi dan transfer. Itu juga penting, tapi sekarang ini kami tak mampu membentuk sistem dengan stadion dan format modern yang bisa mengundang ketertarikan."
"Mambangun brand di luar negeri itu butuh waktu yang lama, sulit dan prosesnya mahal dengan kompetisi yang sangat ketat. Hal itu juga membuat Anda harus mengubah kebiasaan dalam menangani klub dan membuka diri pada sumber daya internasional," tandasnya.
0 Response to "Peluang Erick Thohir Untuk Memiliki Inter Semakin Besar"
Posting Komentar